Wednesday 13 July 2011

4. Cara Pembelajaran Membaca


Dalam kenyataan sehari-hari seorang siswa perlu menggunakan kemampuanmembaca cepat untuk mengambil makna bahan bacaan secara efektif danefisien. Menurut Broghton (et.al) 1978 dalam Tarigan (1978. 22) ada beberapacara untuk meningkatkan kecepatan membaca yang dimiliki siswa hinggasampai pada taraf yang efektif. Beberapa metode yang pernah dikembangkanuntuk meningkatkan hal ini adalah: a.cara kosakata, b. metode motivasi (minat),c. metode bantuan alat,dan d.cara gerak mata. Untuk lebih jelasnya cara-cara tersebut akan dibahas satu persatu.a.Cara  kosakata adalah metode yang mengembangkan kecepatanmembaca melalui pengembangan kosakata. Artinya, metode inimengembangkan perhatian pada aspek perbendaharaan kata seorangpembaca. Bagaimana caranya? Kosakata seseorang itu terbatas jumlahnya,dan akan selalu berkembang terus sesuai dengan kemampuannyamenambah kosakata itu setiap hari. Latihan meningkatkan dan menambahkosakata baru dengan dan dalam jumlah yang banyak inilah prinsip metodekosakata. Dasar pikiran metode ini sudah jelas, yaitu semakin besar dansemakin banyak perbendaharaan kata siswa, semakin tinggi kecepatanmembacanya. Inilah yang diajarkan kepada siswa.b. Cara kerja metode motivasi (minat) ialah memotivasi para pemula (pembacayang mengalami hambatan dalam kecepatan membacanya) denganberbagai macam rangsangan bacaan yang menarik, sehingga tumbuh minatmembacanya. Dari sini kemudian diharapkan muncul kebiasaan membacatinggi, yang pada akhirnya meningkat pula kecepatan dan pemahamannyaterhadap bacaan. Pikiran yang mendasari lahirnya metode ini adalah semakin tertarik atau berminatnya seseorang pada jenis buku tertentu,semakin tinggi kecepatan dan pemahaman seseorang.c.Cara bantuan alat merupakan metode yang dapat membantu pembacadalam membaca (melihat baris-baris bacaan), gerak matanya dipercepatdengan bantuan alat yang berupa ujung pensil, ujung jari, atau alat petunjukkhusus dari kayu. Semula dengan kecepatan rendah, kemudian dipercepat,dan semakin dipercepat. Jadi, kecepatan mata mengikuti kecepatan gerakalat.d.
Cara gerak mata adalah metode yang paling banyak dipakai dandikembangkan orang saat ini, baik untuk pembelajaran membaca permulaan,maupun bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kecepatan membacanya.Cara melatihnya yaitu mengembangkan kecepatan membaca denganmeningkatkan kecepatan gerak mata, karena kecepatan membaca itu sendiriberarti kecepatan gerak mata dalam menyelusuri unit-unit bahasa. Pokokpikiran yang melandasi metode ini adalah semakin panjang dan semakinluas jangkauan mata ( eye span) dalam melihat unit-unit bahasa, semakincepat pula kemampuan membacanya. Logikanya, jika kita hanya membacaunit-unit bahasa yang paling kecil, maka yang harus dibaca itu jumlahnyasemakin besar sehingga menghambat kecepatan membaca. Sebaliknya, jikayang dibaca itu hanya unit-unit bahasa yang lebih besar, misalnya frase,frase kompleks, klausa, atau bahkan hanya unit-unit pikiran saja, makakecepatan membaca akan terlipat ganda.Dalam pelaksanaannya, membaca pemahaman ini dapat dilakukan denganberbagai pendekatan, seperti: bottom up, top down, dan interactive approach .Pembelajaran membaca pemahaman dengan pendekatan bottom up (daribawah ke atas) dimulai dari pemahaman terkecil sampai terbesar.Pemahamannya dapat dimulai dari kata, struktur kalimat, paragraf, sampaiwacana. Pendekatan top down (dari atas ke bawah) dimulai dari pemahaman secara global (keseluruhan) hingga ke bagian-bagian terkecil. Pemahamandapat dimulai dari garis besar wacana, paragraf, struktur kalimat, sampai kata.Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengaktifkan skemata siswa. Terakhir,pendekatan
integrative approach (perpaduan bottom up dan top down )dimaksudkan untuk mendapatkan hal-hal positif dan menghindari hal-hal yang negatif dari kedua pendekatan sebelumnya, sehingga sesuai dengan situasidan kondisi.Berikut ini, dikemukakan sejumlah keterampilan membaca yang dituntut padasetiap kelas di sekolah dasar khususnya pada membaca dalam hati.
Kelas I:
  1. Membaca tanpa bersuara, tanpa gerakan-gerakan bibir, dan tanpaberbisikb. Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala


  1. Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala


Kelas II:
a. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepalab. Membaca lebih cepat secara dalam hati daripada secara bersuara.
Kelas III:
a. Membaca dalam hati tanpa menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpagerakan bibir b. Memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau secara dalamhati ituc. Lebih cepat membaca dalam hati daripada membaca bersuara.
Kelas IV:
a. Mengerti serta mamahami bahan bacaan pada tingkat dasar;b. Kecepatan mata dalam membaca tiga kata per detik.
Kelas V:
a. Membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara;b. Membaca dengan pemahaman yang baik;c. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala atau menunjuk-nunjuk dengan jari tangan;d. Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati itu; senangmembaca dalam hati.
Kelas VI:
a. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir; tanpa komat-kamit;b. Dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaranyang terdapat dalam bahan bacaan;c. Dapat membaca 180 patah kata dalam satu menit pada bacaan fiksi padatingkat dasar.(Barbe and Abbott 1975:156-167 dalam Tarigan 1979:39).

No comments:

Post a Comment